?!! Patologi berasal dari bahasa latin pathos (penyakit) dan logos(ilmu), berarti patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dan proses terjadinya penyakit. Untuk mempelajari PA perlu penguasaan histology dan anatomi. Patologi ada 3 disiplin yaitu:patologi anatomi, patologi klinik dan patologi forensic.
Umumnya bila disebut patologi yang dimaksud adalah patologi anatomic.
→ Peranan PA dalam kedokteran adalah:
1. mempelajari lesi akibat suatu penyakit secara makroskopik dan mikrokospik
2. mempunyai hubungan yg luas, meliputi disiplin kedokteran
3. menjembatani ilmu dasar dan ilmu klinik
4. mendasari klasifikasi penyakit, terutama tumor, radang
5. menjawab pertanyaan klinik: yg menyangkut diagnosis, patogenesis,dan etiologi suatu penyakit untuk menentukan prognosis dan terapinya
Dalam perkembangannya pada PA selain pemeriksaan histopatologi dan sitologi, perlu juga pemeriksaan: enzyme histochemistry, Immunohistochemistry, Electron microscopy, Tissue culture, dll.
SEJARAH PATOLOGI
Periode I (400 tahun SM)
Pada masa di mana disebut Speculative philosophy, doktrin roh jahat atau kutukan Tuhan yg menyebabkan penyakit (witch doctor, witch doctrin). Penyakit merupakan pencerminan/refleksi kutukan Tuhan atau roh jahat (mis. Lepra)
Periode II
Deduction from symptoms and signs and morphologic changes
460-355 BC Hipocrates: analisa obyektif hubungan sebab akibat dari penyakit
138-201 Galen: teori humoral, menitik beratkan pada darah
1514-1564 Vesalius: reformis anatomi, hubungan struktur dan fungsi
1624-1684 Sydenham: karakteristik suatu penyakit
1682-1775 Morgagni: menghubungkan penemuan post mortal dengan manifestasi klinik suatu penyakit yg itu merupakan konsep vital dalam PA sehingga dia dianggap sebagai bapak PA
Periode III
The cellular basic of disease
Virchow- bapak celluler pathology. Tidak ada perkembangan dari apapun yg sifatnya de novo ini yg menjatuhkan teori generatio spontaneae.
Conheim- Master experimental of pathology, menekankan hubungan struktur yg abnormal dengan fungsi yg abnormal
Periode IV
Mulai digunakan mikroskop elektron – mempelajari lesi intra seluler_”The intracelluler basic for disease”
Bahan yg diperiksa di Lab PA
Jaringan: hasil operasi, hasil biopsi, hasil otopsi, kerokan, binatang percobaan → histopatologi
Cairan: -cairan tubuh: pleura, ascites, cerebrospinal, kista
- sputum sitologi
- preparat hapusan: vaginal smear, smear nasofaring, AJH, dll
Gambar pemotongan insisi dan eksisi lht di blkg
Fiksasi (pengawetan)
Tujuan:
mempertahankan struktur jaringan (diusahakan agar namapak seperti sewaktu diambil dari tubuh) dan juga agar jaringan tidak membusuk maka dari itu fiksasi harus dilakukan segera setelah jaringan diambil.
Persyaratan ideal untuk cairan fiksasi:
a. bereaksi cepat, mudah menembus/penetrasi ke jaringan
b. bersifat isotonis dengan jaringan
c. tidak bereaksi/tidak mengadakan perubahan mencolok/sedikit mungkin mengadakan perubahan pada sel dan komponennya.
d. cairan fiksasi harus murah karena cairan tsb digunakan secara secara besar-besaran
e. stabil, tidak mudah berubah
f. tidak toksik, aman
Keuntungan fiksasi
1. jaringan akan mengeras sehingga memudahkan pemotongan berikutnya
2. meningkatkan differensiasi optik/seperti daya pisah lensa
3. mengurangi resiko kontaminasi penyakit
Cara kerja cairan fiksasi
Dengan denatursi dan presipitasi protein, kemudian membentuk gambaran seperti spon atau jala yg dpt menjaga keutuhan bentuk dan isi sel.
Faktor-faktor yg mempengaruhi fiksasi
a. ketebalan jaringan
b. jenis dan kandungan yg ada pada jaringan, misal lendir akan menghambat, jaringan lemak perlu waktu lebih lama
c. faktor fisis: Mempercepat fiksasi: digojok , Pemanasan 37-56 ° C
Bahan fiksasi jaringan
formalin 10% (formalin pekat
PATOLOGI ANATOMI
Posted in | 0 Comments
Neoplasma (Kanker)
Posted in | 0 Comments
NEOPLASIA
dr. Indrawati
SEJARAH
2000 SM : penyakit tumor sudah ditemukan sejak dongeng Ramayana. Konon ceritanya ayahanda Prabu Rama menderita sakit yang tak kunjung sembuh&ternyata dgn ilmu pengetahuan sekarang diketahui beliau menderita penyakit tumor tulang.
1500 SM : mummi Mesir yang diketemukan pada masa ini, menderita neoplasma
460-375 : Hippocrates menemukan adanya ketidakseimbangan black humor dengan darah dan empedu
1775 : studi epidemiologi pembersih cerobong asap dengan kanker skrotum (Pott). Pada saat itu mulai dipikirkan mengapa hal ini dapat terjadi. Ternyata para tukang pembersih cerobong asap yang sebagaian anak kecil ini, di situ ditemukan jelaga yang merupakan penyebab dari kanker skrotum. Penyakit ini sangat laten dan dipeangaruhi oleh kondisi lingkungan serta mempunyai tahap yg sangat lama.
Abad 19 : Virchow→ penemuan mikroskop, pada kanker terjadi gangguan proliferasi sel.
Dari berbagai penelitian, 75-90% neoplasma terjadi akibat faktor lingkungan dan merupakan proses yang progresif (semakin lama semakin berat) & multiple steps (memiliki beberapa macam tahapan dalam proses tejadinya), sedang faktor DNA hanya menyumbangkan 10%.
DEFINISI
o Massa jaringan abnormal yang tumbuh berlebihan dan bersifat : progresif, tidak bermanfaat, tidak tergantung pada jaringan sekitar, tidak berhubungan dengan kebutuhan tubuh & bersifat parasit
o Pada neoplasma :
• jar. Ikat fibrosa tersusun tak teratur, normal menyokong yang lain
• mioma menekan dan merubah bentuk kavum uteri
• tumor sumsum tulang memproduksi lekosit banyak, tanpa guna
NEOPLASMA :
Penyakit pertumbuhan sel, dimana terjadi pertumbuhan sel tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh.
PERUBAHAN / PERTUMBUHAN SEL / JARINGAN NON NEOPLASTIK
HIPERTROFI :
Pembesaran ukuran organ tubuh karena penambahan volume sel, dalam hal ini jumlah sel tetap (tidak terjadi roliferasi)
Contoh : Hipertrofi otot jantung kiri karena hipertensi
HIPERPLASI :
Pembesaran organ karena proliferasi sel, dalam hal ini jumlah sel meningkat dengan ukuran sel tetap / membesar
Contoh : Hiperplasi prostat
METAPLASI :
Perubagan bentuk sel/jaringan dewasa menjadi sel/jaringan dewasa bentuk lain
DISPLASIA :
Gangguan pertumbuhan sel berupa hilangnya keseragaman sel disertai hilangnya orientasi arsitektural (polarisasi)
Tumor Jinak pada dinding uterus (Liomioma)
Ciri: perut besar (dikira hamil ternyata ada masa yang tumbuh, berwarna putih)
Ciri-ciri tumor jinak:
- Ukuran kecil
- Berbatas tegas dengan sekelilingnya
- Non invasif (tidak ke mana-mana, terlihat masih berbatas tegas)
- Tidak melakukan perluasan sel (metastasis)
- Non diferensiasi (coz sel sudah matang)
- Sel matur
- Berkapsul (so, tumbuhnya terlokalisir kecuali pada mioma)
Tumor Ganas pada dinding uterus (Liomiosarkoma)
- Ciri- ciri tumor ganas:
- Besar
- Batas tidak tegas
- Pertumbuhan cepat
- Nekrosis (ada jaringan yg mati)
- Di sekelilingnya ada perdarahan (hemmorhoid)
- Invasif ke sel sekitarnya
- Infiltrasi ke jaringan sekitarnya
- Metastasis jauh melalui pembuluh darah, limfe, rongga
- Sel immatur
- Pertumbuhan lambat, tidak ada penyusupan
GAMBARAN MIKROSKOPIK NEOPLASMA BENIGNA
Tersusun atas sel dengan diferensiasi baik
Mempunyai struktur dan fungsi menyerupai sel normal
Mitosis relatif normal
Papiloma Skuamosa: epitel squamosa (permukaan) berbentuk menjari (papilar), ini masih jinak tapi ada keratinisasinya. So, masih bersifat seperti normalnya sel epitel squamous, masih uniform
Adenoma: epitel kelenjar di saluran pencernaan masih jinak, so masih seperti normal. Sel masih silindris, ada bulatan, ada sel goblet.
Karsinoma
Contoh: tumor ganas dari epitel (neoplasma maligna), proses identifikasinya:
- ada masa mencurigakan yg putih, rapuh, tidak tegas, tidak seperti jaringan normal → dilakukan pemotongan pada sel yang mencurigakan tadi → Processing → pengecatan dengan pewarnaan HE (inti sel kelihatan) → dilihat di bawah mikroskop → terlihat sudah tidak menyerupai sel yang normal (bandingkan dengan papiloma squamosa dan adenoma)
- inti terlihat jelas dibandingkan sel normal coz inti ini lebih hiperkromasi → lebih menyerap warna dan tampak kromatinnya menggumpal dan anak inti kadang terlihat (KI normal, kromatinnya halus, tidak ada gumpalan kromatin&anak inti terlihat jelas, membran kromatin tidak beraturan)
- perbandingan ratio inti: sitoplasma → inti lebih besar, seharusnya sitoplasmanya yang lebih besar.
- polimorfi
GAMBARAN MIKROSKOPIK NEOPLASMA MALIGNA
Struktur jaringan tak teratur
Inti sel polimorfi
Tak berguna bagi tubuh
Mitosis patologik
CIRI MIKROSKOPIK SEL GANAS
• Perubahan Ratio Inti : Sitoplasma
• Perubahan Bentuk Inti
• Perubahan Granula Kromatin Inti
• Perubahan Polarisasi Sel
• Anak Inti Lebih Dari Satu
• Perubahan Derajad Diferensiasi
• Mitosis Patologik
POLA PERTUMBUHAN NEOPLASMA
Keterangan gambar:
a. Tumor terjadi di sel epitel usus, sel-sel ini mengalami transformasi dan berubah ke neoplasma
b. Pertumbuhan menonjol ke lumen (polip) karena mengalami pertumbuhan sel yg cepat & banyak tapi selnya masih bagus seperti normal, so masih Benigna.
c. Sel mengalami perubahan lagi, dari sel jinak ke ganas. Sudah mengalami infiltrasi/menyusup (salah atu sifat Maligna) ke lapisan di bawahnya, so sudah pada pertumbuhan Maligna.
d. Semakin bertumbuh dan mengalami penjalaran, metastasis ke limfanodi atau pembuluh darah. So,bisa menyebar ke mana-mana.
Epitel normal
Mutasi APC
Hiperproliferasi epitel
Hilangnya metilasi DNA
Adenoma dini
Mutasi gen ras
Adenoma intermediate
Hilangnya gen DCC
Adenoma lanjut
Hilangnya gen p53
Karsinoma
MECHANISM OF INVASION AND METASTASIS
Metastatic Cascade can be devided in two phases :
INVASION of the ECM ( Extra Cellular Matrix )
VASCULAR DISSEMINATION and HOMING of TUMOR CELLS
INVASION OF ECM
E. M. consist of :
Basement membrane
Interstitial Connective tissue
The 2 substances made up of : collagens
glycoproteins
proteoglycans
INVASION OF EM
Steps for a carcinoma to disseminate
1. Breach underlying basement membrane
2. Tranverse the interstitial connective tissue
3. Access to the circulation by penetrating the vascular basement membrane.
The cycle is repeated when tumor emboli extravasate at a distant site
INVASION OF ECM
Invation of tumor cells to interstitial ECM is an active process which requires enzymatic degradation of the ECM component by :
– Secreting proteolytic enzyme themselves
– Inducing host cells to elaborate proteases
There are antiproteases to regulate invading edge of tumor.
There are 3 classes of proteases : serine,cysteine, and
Matrix metalloproteinases (MMP)
Type IV collagenases is an MMP which important in tumor cell invasion, other important enzymes are
Cathepsin D ( a cysteinproteinase ) and urokinase type plasminogen activator ( a serine proteinase) INVASION OF EM
Is an active process that can be resolved into several steps :
1. DETACHMENT of the tumor cells from each other
2. ATTACHMENT to matrix component
3. DEGRADATION of ECM
4. MIGRATION of tumor cells
INFILTRASI SEL KANKER
Keterangan gambar
a. Carsinoma in situ mksdnya tumor-tumor ganas masih terlokalisir, belum melalui membran basalis atau belum terlokalisir
b. Sel neoplasma ganas mengeksresi hormon adhesi pada permukaan
c. Melakukan perlekatan dengan matriks ekstraseluler, so menjadikan sel neoplasma maligna mudah melekat pada matriks ekstraseluler
d. Sel neoplasma maligna mengekskresi enzim proteolitik yg membantu mengadakan perusakan membrana basalis dan menginvasi matriks intraseluler
e. Kembali setelah menembus membrana basalis, dia kembali mengikat matriks ekstraseluler dan dengan enzim proteolitik dia akan melekat pada pembuluh darah atau pembuluh limfe. So sel neoplasma tadi masuk ke pembuluh darah atau pembuluh limfe
METASTASE
Keterangan gambar:
a. Terjadi pemisahan masing-masing sel → perlekatan membran basalis → ada pada sel-sel normal, memproduksi suatu zat yaitu arginin sedang pada neoplasma zat yg untuk melekat berkurang, sehingga akan kehilangan sifat perlekatan satu dengan yang lain, karena ada reseptor laminin pada membran basalis. Dan sel Maligna punya reseptor ini so mudah berikatan dengan membran basalis.
b. Mengekskresi enzim protease → mendegradasi matriks ekstrasel → neoplasma maligna bisa migrasi menembus membran basalis
c. Punya Autocrine Locomative Factor yg membantu menembus membran basal.
Yg ada gambar heparnya itu:
Neoplasma maligna di usus yg sudah menyebar ke jalan penyebaran, yaitu: pembuluh darah, limfonodi dan rongga (ex: peritonium)
Keterangan gambar yg Metastase Hematogen, gambarnya di halaman berikutnya:
Invasi sel Maligna ke pembuluh darah:
1. Carsinoma insitu di membrana basalis
2. Tumor bertambah besar dan tumbuh terus yaitu hanya pada clone-clone tertentu, jadi tidak semua anakan neoplasma yg mengalami metastasis.
3. Clone-clone tersebut mengadakan adhesi dan invasi ke pembuluh darah
4. Bergerak melalui matriks ekstraseluler
5. Masuk ke pembuluh darah, menembus sel epitel, menerobos di endhotel
6. Masuk ke limfonodi, melakukan interaksi dengan sel limfoid terutama sel platelet membentuk emboli (ini berasal dari kumpulan sel tumor)
7. Emboli berjalan ke tempat jauh, kemudian mengalami perlekatan lagi yaitu adhesi pada membran basalis, kemudian melakukan ekstravasasi dan dia melakukan metastasis (penyebaran) ke tempat yang jauh.
METASTASE HEMATOGEN PORTAL VENOUS SYSTEM
SYSTEMIC VENOUS SYSTEM
PULMONARY VENOUS SYSTEM
METASTASE LIMFOGEN
Catatan Tambahan :
- kanker uterus terjadi di squamo-columner junction, pada bagian endoserviks
- metastasis = penyebaran neoplasma ke tempat yg jauh dr asalnya
- diferensiasi = pematangan dan pengkhususan fungsi sel
- FAM (Fibri Adenoma Mammae) adenoma yg terjadi pada usia muda, massa berkapsul (neoplasma benigna)
- Neoplasma benigna / jinak maturasinya sempurna, seperti sel-sel pada jaringan awalnya
Invasi dan Metastasis
- inti pada neoplasia ganas tampak lebih jelas terjadi hiperkromasi inti, perbandingan inti dan sitoplasma meningkat
- pada lapisan serosa usus, terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfe
- neoplasma ganas memiliki kemampuan invasi dan metastasis yg membedakannya dr neoplasma jinak
- sel-sel yg menjadi neoplasma dapat menjadi emboli berikatan dengan platelet ikut aliran darah menjadi embolus di tempat yg jauh dr asalnya
- neoplasma benigna proliferasinya tinggi waluapun tidak membahayakan secara langsung, tetapi dapt menyebabkan obstruksi, kongesti, dan infark bila membesar
- adanya neplasma di serviks ditandai dengan ciri-ciri keputihan dan flek-flek
STAGING DAN GRADING
• Staging
determinasi klinik dan patologik dari agresifitas tumor berdasarkan ukuran tumor ada atau tidaknya metastasis di jaringan regional dan metastasis jauh : sistem TNM
• Grading
determinasi mikroskopik patologik dari agresifitas tumor berdasarkan derajat diferensiasi sel neoplastik dan banyaknya mitosis
TNM SYSTEM
T1: diameter tumor kurang dari 2 cm
T2: 2-5 cm
T3: 5-10 cm
N0: kelenjar limfe tidak ada tumor
N1: kelenjar limfe terdapat tumor tapi masih terbatas, kurang dari 5
N2: kelenjar limfe terdapat banyak tumor, lebih dari 5
M0: di paru-paru tidak ada
M1: ada satu di paru-paru, tapi di hati bersih
M3: ada banyak
Contoh: T2 N1 M0 berarti,
T2: 2 cm
N1: ada 2 di limpho nodus
M0: tidak ada metastasis
STADIUM NEOPLASMA MALIGNA
Stadium 1 Stadium 2
Hanya mengenai serviks saja Meluas ke rahim bag bawah sampai sekeliling rahim
Stadium 3 Stadium 4
Ke vagina tapi terbatas di vagina bagian atas meluas ke kandung kemih
DERAJAD DIFERENSIASI NEOPLASMA MALIGNA
Diferensiasi Baik Diferensiasi sedang
GRADE 1 GRADE 2 Diferensiasi Jelek GRADE 3
Keterangan gambar:
GRADE 1: neoplasma ganas, bertumpuk-tumpuk, lebih gelap, masih berbentuk kelenjar yang banyak, jadi masih terlihatmenyerupai jaringan asal. Derajat diferensiasi masih baik.
GRADE 2: neoplasma lebih ganas, bentuk kelenjar, suadah tidak jelas, ada bentuk yang padat, sel sudah lebih polimorfi, hiperkromasi, anak inti sudah mulai terlihat.
GRADE 3: neoplasma paling ganas, sudah sulit menemui jaringan seperti jaringan asal karena semua sudah padat, bentuk seperti polimorfi, nekrosis sudah semakin banyak.
CONTOH: pada sel epitel squamosa
1. Derajad diferensiasi masih baik → masih banyak menghasilkan keratin
2. Derajad diferensiasi sedang → sudah sedikit menghasilkan kreatiin, keratinisasi individual pada masing-masing sel.
3. Derajad diferensiasi buruk → tidak ada keratin yg dihasilkan.
EPIDEMIOLOGI
• Di Amerika: penyebab kematian kedua
• Di negara berkembang : juga semakin tinggi namun masih kalah dengan kasus malnutrisi & infeksi.
• Perubahan pola hidup/gaya hidup juga berpengaruh lho:
a. Kanker leher rahim: banyak di negara berkembang, sosial ekonomi rendah, juga dikarenakan faktor reproduksi yaitu sering melahirkan dan ganti pasangan.
b. Kanker payudara: banyak terjadi di negara maju, pada wanita yang tidak melahirkan.
• Faktor resiko :
Umur
Semakin tua, kemunculan neoplasma maligna semakin banyak terjadi karena untuk menjadi neoplasma maligna membutuhkan waktu yang relatif lama serta melalui beberapa tahapan, meskipun ada juga ditemukan neoplasma pada usia muda tapi itu merupakan neoplasma embrional.
Diet
perbedaan geografis pada insiden kanker
contoh:
suku Bantu di Afrika: diet kaya serat & rendah lemak hewan terbukti ca colorectal rendah Orang Jepang di Hawai : Ca lambung <
Lingkungan : polusi udara , perokok, pekerja industri
Perubahan genetic: herediter, abnormalitas kromosom
Insiden leukemia akut sindroma Down >
Translokasi kromosom 8&14: BL
FAKTOR RISIKO PENYEBAB KANKER
KARSINOGENESIS / ONKOGENESIS
Karsinogenesis: merupakan suatu proses yang memberikan hasil suatu transformasi sel normal menjadi sel kanker
Onkogenesis: merupakan suatu proses yang memberikan hasil suatu perubahan sel normal menjadi sel neoplasma
Onkogen/karsinogen: agen/bahan yang dianggap ikut berperan sebagai penyebab terjadinya neoplasma/kanker
Ultimate carcinogen (karsinogen utama) adalah karsinogen aktif, bekerja langsung tanpa memerlukan konversi metabolik
Procarcinogen adalah karsinogen yang memerlukan konversimetabolik untuk menjadi karsinogen utama
Kokarsinogen adalah kerja sama beberapa karsinogen untuk dapat merubah sel normal menjadi sel kanker
KARSINOGENIK KIMIA
Cnth: POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON
3,4-benzpirin --------------------- Kanker paru , kanker kulit
AROMATIK AMIN
Beta-naphthalylamine -------------- Kanker vesika urunaria
NITROSAMIN ----------------------------------- Kanker usus
PEWARNA AZO
2 – acetylaminofluorene ------- Kanker vesika urinaria dan hati
AGEN ALKILATING
cyclophosphamide -------------------- Leukemia
KARSINOGENIK RADIASI
RADIASI BUKAN PENGION
Sinar ultra violet -------------------- Kanker kulit
RADIASI PENGION ----------------- Kanker seluruh tubuh
KARSINOGENIK AGEN BIOLOGIS
HORMON
ESTROGEN --------------------- KANKER PAYUDARA
KANKER ENDOMETRIUM
MIKOTOKSIN
ASPERGILLUS FLAVUS --------- KANKER HATI
Aflatoksin B1
PARASIT
SCHISTOSOMA ---------------- KANKER VESIKA URINARIA
CLONORCHIS SINENSIS ---- KANKER SALURAN EMPEDU
KARSINOGENIK LAIN
ASBESTOS --------------- KANKER PARU
METAL -------------------- KANKER MUKOSA RONGGA HIDUNG
Nikel KANKER PARU
VIRUS ONKOGENIK YANG DIDUGA SEBAGAI PENYEBAB NEOPLASMA PADA MANUSIA
HUMAN PAPILLOMA VIRUS ( HPV ) ------------- PAPILOMA
KANKER CERVIK UTERI
EPSTEIN-BARR VIRUS -------------------------------- LIMFOMA BURKITT
KANKER NASOPHARYNK
HEPATITIS B VIRUS ---------------------------------- KANKER HATI
RNA RETROVIRUS ------------------------------------ LEUKEMIA SEL-T/LIMFOMA
FAKTOR HOST PADA KARSINOGENESIS
SUKU / RAS
DIET / MAKANAN
* Makanan mengandung prokarsinogen atau karsinogen
* Makanan yang tidak mengandung faktor pelindung
* Waktu transit makanan dalam usus
FAKTOR KONSTITUSIONAL
* Predisposisi bawaan
* Umur
* Jenis kelamin
LESI DAN KONDISI PREMALIGNA (ada lesi/benjolan ttt bisa berubah menjd ganas)
* LESI PREMALIGNA
* Polip adenomatosa --------------------- Adenokarsinoma
* Displasia epitel servik ------------------ Karsinoma servik
* Hiperplasi epitel duktus mamma ---- karsinoma mamma
* KONDISI PREMALIGNA
* Sirosis hepatis ---------------------------- Karsinoma hati
* Xeroderma pigmentosa ---------------- Kanker kulit
* Kolitis ulserativa ------------------------ Kanker usus
PAPARAN TRANSPLASENTAL
Pemakaian obat dietilstilbesterol untuk mencegah abortus berakibat terjadinya adenokarsinoma vagina pada bayi perempuan yang dilahirkan.
KONSEP KARSINOGENESIS
Ket gambar di atas sebagai berikut:
Dari sel normal karena berbagai macam faktor yaitu karsinogen maupun dari penderita sendiri, sehingga berperan bersama-sama menyebabkan perubahan sel kemudian akan mengalami perubahan lebih lanjut setelah terkena faktor lain (kimia, hormon, imun, virus) maka akan menjadi sel ganas potensial, sedangkan kalau faktor tidak cukup untuk membawa ke keganasan dan tubuh bisa mengantisipasi, maka akan terjadi kegagalan keganasan. Sel ganas ada yang memiliki kemampuan metastasis jadi ada sel ganas pilihan.
BIOLOGI SEL NEOPLASMA
Agen karsinogenik
SEL NORMAL TRANSFORMASI SEL
Adanya kerusakan lebih lanjut pada sel karena faktor lain, kalau tubuh gagal mengantisipasi akan terjadi keganasan
TANDA-TANDA SEL YANG MENGALAMI TRANSFORMASI ------ PERUBAHAN FENOTIPE
* PERUBAHAN SIFAT PERTUMBUHAN
• Tampak terlepas dari pengendalian pengaturan pertumbuhan
• Kegagalan maturasi
• Sel yang mengalami transformasi bersifat “ imortal “
• Mempunyai daya transplantasi
* PERUBAHAN MORFOLOGI (Polimorfi inti sel)
* PERUBAHAN KARIOTIPE
* PERUBAHAN ANTIGENETIK
* PERUBAHAN METABOLIK
* PERUBAHAN PERMUKAAN DAN MEMBRAN SEL
PERUBAHAN KARIOTIPE
Perubahan yang tampak berbentuk kelainan jumlah dan susunan kromosom pada onkogen berupa translokasi dan delesi
PERUBAHAN ANTIGENETIK
Pada hewan percobaan : Kanker yang diinduksi virus dan bahan kimia dalam tubuh hewan sering memiliki 2 tipe antigen
* TSA ( Tumor Antigen Spesifik ),
Antigen yg hanya dijumpai pada sel neoplasma dan tidak dijumpai sel normal.
* TAA ( Antigen yang berhubungan dengan tumor )
Antigen ini bisa dijumpai pd sel normal tp pd sel ganas, dijumpai dalam jumlah yg relatif banyak.
PERUBAHAN METABOLIK
Sel neoplasma mempunyai penyimpangan dari sistem enzym sel normal
Pada perubahan metabolik sel neoplasma dapat menghasilkan:
* Substansi yang sesuai dengan produk sel asal
- Keratin ( Karsinoma epidermoid )
- Hormon steroid ( Adenoma adrenokortikortikal )
* Substansi yang tidak diharapkan atau tidak sesuai dengan produk sel asal
- ACTH dan ADH ( oat cell carcinoma paru
* Substansi fetalis
- carcino embryonic antigen ( CEA ) --Adenokarsinoma usus
- Alfa-fetoprotein ( AFP ) – Karsinoma sel hati
* Substansi untuk pertumbuhan dan invasi
- Faktor tumbuh autokrin
- Faktor angiogenik, pada neoplasma akan dijumpai pembentukan pembuluh darah baru, so bisa mensuplai sel neoplasma
MEKANISME GENETIK PADA KARSINOGENESIS
Dua mekanisme genetik yang berperan pada pertumbuhan neoplasma
* Hilangnya atau tidak aktifnya gen resesif inhibitor ---- gen tumor supresor
* Ekspresi yang diperkuat atau abnormal dari gen dominan stimulator ---- onkogen
GEN TUMOR RESEPTOR
Gen penghambat transformasi sel :
- Gen Rb1
- Gen p53
Keterangan gambar di atas:
Terdapat 2 sel yaitu sel p53 yang aktif (gambar kiri) dan sel dengan p53 yang tidak berfungsi (gambar kanan). Pada sel normal dengan p53 yang masih aktif, jika ada kerusakan, akan mengaktifkan p53 untuk menghentikan siklus sel atau berperan dalam perbaikan DNA. Bila perbaikan tersebut berjalan dengan baik maka sel dapat kembali normal, namun jika perbaikan tersebut gagal maka p53 akan memacu terjadinya apoptosis pada sel yang rusak sehingga menghambat terjadinya kecacatan (kanker). Pada sel dengan p53 yang mengalami kerusakan sehingga tidak berfungsi lagi, bila sel mengalami kerusakan, siklus sel akan tetap berlangsung dan tidak ada perbaikan DNA, sehingga akan dihasilkan DNA yang cacat, sel menjadi mutan, berkembang jadi neoplasma.
ONKOGEN
• Akibat aktivasi onkogen :
Protein produk onkogen : jalur regulasi yang mengendalikan pembelahan sel & diferensiasi, sel normal neoplastik
Menyandi faktor perangsang pertumbuhan
Menyebabkan sel tumor sensitif thd GF
Anti onkogen
melindungi sel dari pengaruh / kejadian yg menyebabkan terjadinya transformasi neoplastik
Kerusakan DNA: Anti onkogen p53 pada lengan pendek kromosom 17 lebih aktif menghambat mitosis sel
DNA termutasi tidak replikasi
NOMENKLATUR ( TATA NAMA ) NEOPLASMA
Neoplasma tersusun atas 2komponen dasar
* PARENKHIM (Tersusun atas sel neoplastik yang berproliferasi)
* STROMA
Tersusun atas jaringan penyangga terdiri atas
* Jaringan ikat
* Pembuluh darah
* Pembuluh limfe
TATA NAMA NEOPLASMA DIDASARKAN ATAS PERENKHIMNYA
Sebagian besar neoplasma benigna tersusun atas sel parenkhim yang sangat mirip dengan Jaringan asalnya
Hampir semua neoplasma diberi nama dengan akhiran OMA
Kecuali neoplasma tertentu diberi nama sesuai dengan nama penemunya
Pemberian nama didasarkan pula pada :
* Histogenesisnya
* Bentuk makroskopik
* Temuan mikroskopik
NEOPLASMA EPITELIAL
Neoplasma asal sel epitel diberi nama sesuai dengan asal sel, susunan histologik makro/mikro
* Neoplasma epitelial jinak diberi nama dengan akhiran OMA
* Neoplasma epitelial ganas diberi nama dengan akhiran KARSINOMA
ASAL SEL JINAK GANAS
Sel skuamosa Papiloma skuamosa Epidermoid karsinoma
Skuamosa sel karsinoma
Sel basal Basal sel karsinoma
Sel mukosa
* Kolumner
* Kuboid Papiloma mukosa
* Transisional Transisional sel karsinoma
Sel kelenjar Adenoma Adenokarsinoma
* Kolumner Adenoma mukoides Adenokarsinoma mukoides
Kistadenoma mukoides Kistadenokarsinoma mukoides
* Kuboid Kistadenoma serosum Kistadenokarsinoma serosum
Sel neuroektoderm Nevus Melanoma ( maligna )
Melanokarsinoma
Sel epitel placenta Mola hidatidosa Koriokarsinoma
Melanoma
BASAL SEL KARSINOMA=KARSINOMA BASESELULARE
NEOPLASMA MESENKHIMAL
Neoplasma mesenkhimal jinak diberi nama sesuai nama asal jaringan + oma
Neoplasma mesenkhimal ganas diberi nama sesuai asal jaringan + sarkoma
ASAL JARINGAN JINAK GANAS
Jaringan lemak Lipoma Liposarkoma
Jaringan ikat fibrosa Fibroma Fibrosarkoma
Jaringan otot muskuler * Polos Leiomyoma Leiomyosarkoma
* Lurik Rhabdomyoma Rhabdomyosarkoma
Jaringan tulang Osteoma Osteosarkoma
Jaringan tulang rawan Khondroma Khondrosakoma
Osteo-khondro sarkoma
Pembuluh darah Hemangioma Angiosarkoma
Pembuluh limfe Limfangioma Limfangiosarkoma
Jaringan limfoid Lekemia
Limfoma * Hodgkin
* Non-Hodgkin
Jaringan sinovia Sinovioma = sinoviosarkoma
Jaringan mesotel Mesotelioma
Jaringan saraf Neurinoma
Jaringan selaput otak Meningioma Meningioma invasif
NEOPLASMA MESENKHIMAL GANAS
LIPOSARKOMA FIBROSARKOMA FIBROMIKSOIDSARKOMA
OSTEOSARKOMA KHONDROSARKOMA RHABDOMYOSARKOMA
NEOPLASMA YANG MEMPRODUKSI HORMON
• GRANULOSA CELL TUMOR ------------------------------ > HORMON ESTROGEN >>>
* PADA WANITA DEWASA ------------------------ > HIPERPLASIA ENDOMETRII
* PADA GADIS KECIL ------------------------------- > PUBERTAS PREKOK.
• LEYDIG CELL TUMOR ------------------------------ > HORMON ANDROGEN >>>
TERJADI MASKULINISASI
PENYIMPANGAN TATA NAMA NEOPLASMA
Beberapa neoplasma, pemberian namanya tidak sesuai dengan sifatnya
JINAK GANAS
• AMELOBLASTOMA = ADAMANTINOMA LIMFOMA
SEMINOMA
SILINDROMA
BASALIOMA
PLEOMORPHIK ADENOMA = TUMOR MIXTUS
Adenoma dengan gambaran bermacam-macam
TERATOMA
Kista demik.. pada pembelahan kista ditemukan seperti lemak, rambut, gigi. Hal ini juga dapat dilihat gambarannya secara mikroskopis, bahwa di bawah epitel terdapat sel-sel yang lain. Tidak hanya terjadi di ovarium atau gonads, tapi juga di tempat lain yang berada pada sumbu tubuh. Gambarnya, lihat di bawah:
DIAGNOSIS NEOPLASMA
SITOLOGI HISTOPATOLOGI
• USAPAN MASA TUMOR * BIOPSI BEDAH
• ASPIRASI JARUM HALUS ( AJH ) * OPERASI / EKSTERPASI
FROZEN SECTION
PENGOBATAN NEOPLASMA
STADIUM AWAL / DINI KURATIF
STADIUM LANJUT PALIATIF
OPERASI RADIOTERAPI KHEMOTERAPI
SIMPEL RADIOSENSITIF TUNGGAL
RADIKAL RADIORESPONSIF KOMBINASI
RADIORESISTEN
KEPEKAAN NEOPLASMA TERHADAP RADIOTERAPI
GOLONGAN NEOPLASMA YANG RADIOSENSITIF
* Limfoma
* Retinoblastoma
* Anaplastik karsinoma
* Nefroblastoma
GOLONGAN NEOPLASMA YANG RADIORESPONSIF
* Basal sel karsinoma
* Epidermoid karsinoma
GOLONGAN NEOPLASMA YANG RADIORESISTEN
* Adenokarsinoma
* Melanoma
* Osteosarkoma
PENGOBATAN HORMONAL
Misal pada tumor payudara dilihat apakah ada reseptor hormon yg positif, maka akan dilakukan terapi hormon dengan diperiksa estrogen dan progesteron.
IMMUNOTERAPI
PSIKOTERAPI
Message
Posted in | 0 Comments
LAST MESSAGE
Everything that begins will end someday
Greetings will result in partings someday
If relationship continued forever, I wonder how happy we would be
That is how those who wish for it feel
Those feeling come together and create a legend
Those legends passed down to future generations
Some places call it a “Legendary Tree”
And in other places, they call it a “Legendary Bell”
Or a “Legendary Hill”
And at our school, Delayota High School that’s what it’s has been called, ever since the graduation ceremony
It will connect our feelings, even if we’re separated
The tree of our wish
As long as I’m here, I feel that those who are important to me are with me
Even if there’s only a slim chance that we’ll meet agaian, I feel like we’re connected
I love U
Dragon Zakura
Posted in | 0 Comments
yuhuiii.. Anime emang meraja lela sekaranmg ini... ada muacem22 macem, di Yogya bahkan ada banyak rental komik and anime.. ada juga rental khusus KDrama alias Drama Korea and JDorama alias drama Jepang..
berbicara mengenai drama jepang, aku amat terkesan dengan JDorama yang berjudul Dragon Sakura.. uih filomnya benar2 mengharukan. Alkisah, film ini bercerita tentang anak22 Ryuzan High School yang hanya berperingkat 30-an and trancem brangkut pula, so datanglah seorang pengacara bernama Sakuragi yang diutus melelang SMA itu, tapi dia berpikir lain. Kalau Ryuzan bisa mkengirimkan siswanya ke Todai (Tokyo University) maka sekolah dan dia akan dapat nama dan pihak sekolah tak perlu pusing dengan utang piutang. Maka, Sakuragi sensei pun melaksanakan rencana tersebut dengan membuka program akselerasi untuk menuju Todai, dan ga tanggung-tanggung Sakuragi sensei menjamin 5 orang dari Ryuzan bakal keterima di Todai. Maka guru-guru ;lain pun tak sepakat dengan rencana Sakuragi sensei, pertimbangan mereka adalah terkait dengan rangking mereka.
Asal tahu saja di sebelah Ryuzan terdapat SMA juga namanya Shomekan High School yang punya rangking sekolah 70-an, dan dari Shomekan hanya sedikit yang bisa masuk Todai. Itulah alasan Sakuragi sensei ditentang banyak pihak.... (dilanjutin besok lagi ya..)
The Last Edition of NSC Demografi
Posted in | 0 Comments
Sebelumnya kami,NSC (owiex, ayi, 3sna) meminta maaf tentang ketidaklancaran dalam kuliah demografi, jadwal sering ga jelas… Ujian MID pun banyak yg ga bawa calculator (termasuk NSCnya).. Walau hanya satu sks dan terasa menyebalkan… teutama yang dapat B/C, kami minta maaf jika teman22 terpaksa harus menempuh MUT.. bagi yang dapat A, A/B maupun B selamat… bagaimanapun kalian tidak perlu menjalani MUT…
Biokimia Urine
Posted in | 0 Comments
Biokimia Study Club “URINE”
By: Trisnaningsih
Urine dihasilkan oleh ginjal melalui proses:
1. Filtrasi plasma darah oleh glomeruli
2. Reabsorpsi oleh tubulus
3. Sekresi oleh sel tubulus
4. Pertukaran ion hidrogen dan pembentukan amoniak
Sifat-sifat urine normal:
a. Volume: 800-2500 ml/hari
b. Berat jenis: 1.003-1.030
c. Ph: asam dengan Ph rata-rata 6 (4,7-8)
Urine dibiarkan dalam ruangan maka akan menjadi basis karena perubahan urea menjadi ammonia
d. Warna: kuning pucat s/d kuning. Zat warna yang terkandung di dalamnya adalah urokrom, urobilin, dan hematoporfirin.
Zat normal dalam urine:
a. Urea: hasil akhir utama dari katabolisme protein. Sehari diekskresikan 25 gr, tergantung intake proteinnya. Ekskresi naik pada saat demam, penyakit kencing manis, aktivitas hormon adrenokortikoid yang berlebihan. Di hepar, urea dibentuk dari siklus urea (ornitin dari CO2 dan NH3. Pembentukan urea menurun pada penyakit hepar dan asidosis.
b. Ammonia: dikeluarkan dari sel tubulus ginjal, pada asidosis pembentukan amonia akan naik.
c. Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot.
d. Asam urat: hasil oksidasi purin di dalam tubuh. Kelarutannya dalam air kecil tetapi larut dalam garam alkali. Ekskresinya meningkat pada leukimia, penyakit hepar dan gout. Dengan arsenofosfotungstat dan natrium sianida, memberi warna biru. Ini merupakan dasar penetapan asam urat secara kolometri oleh Folin. Dengan enzim urikase akan menjadi allantoin.
e. Asam amino: pada dewasa kira2 diekskresikan 150-200 mg N per hari
f. Allantoin: hasil oksidasi asam urat
g. Cl: dikeluarkan dlm bentuk NaCl, tergantung intakenya. Ekskresi 9-16 g/hari
h. Sulfat: hasil metabolisme protein yang mengandung AA dg atom S, ex: sistein, sistin, metionin. Sulfat da 3 bentuk: seulfat anorganik, sulfat ester (konjugasi) dan sulfat netral
i. Fosfat: di urin berikatan dg Na, K, Mg, Ca. Garam Mg dan Ca fosfat mengendap pada urin alkalis. Ekskresinya dipengaruhi pemasukan protein, kerusakan sel, kerusakan tulang pada osteomalasia dan hiperparatiroidisme →ekskresinya naik dan menurun pada penyakit infeksi dan hipoparatiroidisme.
j. Oksalat: pd metab herediter ttt, ekskresinya naik.
k. Mineral: Kationnya (Na, K, Ca, Mg). Ekskresi K naik pada kerusakan sel, pemasukan yang berlebih dan alkalosis. Ekskresi ion K dan Na dikontrol korteks adrenal
l. Vitamin, hormon dan enzim: pada pankreatitis→ amilase dan disakaridase meningkat. Hormon Choriogonadotropin (HCG) terdpt pd urine wanita hamil
Zat abnormal dalam urin:
a. Protein: tidak boleh lebih dari 200 mg/hari. Ekskresinya naik berarti terjadi proteinuria misal terjd glomeluronefritis sehingga ginjalnya bocor.
b. Glukosa: bila dengan Benedict positif berarti glikosuria, indikasi DM
c. Lain2: fruktosuria, galaktosuria, laktosuria, pentosuria.
d. Benda-benda keton (as. Asetoasetat, β-hodroksi butirat, aseton): normal ekskresinya hanya 3-15 mg/hari. Ekskresi naik pada kelaparan, gangguan metabolisme karbohidrat (DM), kehamilan, pemberian anestesi dg eter, asidosis ttt. Ada benda keton → baunya khas yaitu aseton, diuji dg reagen Rhotera.
e. Bilirubin dan garam-garam kolat: ada di dalam urine berarti terjadi sumbatan pada saluran empedu, empedu banyak masuk ke darah → diekskresi di urin →warna urin seperti air teh. Jika tertimbun di jaringan subkutan menyebabkan ikterus. Ada bilirubin dibuktikan dengan reaksi Gmelin, ada garam2 kolat dibuktikn dg percobaan Hay.
f. Darah: d di dalam urine → hematuria, misal pada penyakit radang ginjal atau saluran kencing di bawahnya. Eritrosit pecah, Hb keluar dan da di urin → hemoglobinuria. Pigmen darah (Hb) dpt dibuktikan dg percobaan benzidin
g. Porfirin; Koproporfitin diekskresi 60-200 μg/hari. Ekskresi naik →porfiria.
h. Indikan adl k-indoksil sulfat, da di urin orang obstipasi/abses sehingga triptofan → indol → indikan. Indikan dpt dibuktikan dg reaksi obermeyer, indikan→indigo biru, lrt dlm kloroform.