?!! Patologi berasal dari bahasa latin pathos (penyakit) dan logos(ilmu), berarti patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit dan proses terjadinya penyakit. Untuk mempelajari PA perlu penguasaan histology dan anatomi. Patologi ada 3 disiplin yaitu:patologi anatomi, patologi klinik dan patologi forensic.
 Umumnya bila disebut patologi yang dimaksud adalah patologi anatomic.
→ Peranan PA dalam kedokteran adalah:
1. mempelajari lesi akibat suatu penyakit secara makroskopik dan mikrokospik
2. mempunyai hubungan yg luas, meliputi disiplin kedokteran
3. menjembatani ilmu dasar dan ilmu klinik
4. mendasari klasifikasi penyakit, terutama tumor, radang
5. menjawab pertanyaan klinik: yg menyangkut diagnosis, patogenesis,dan etiologi suatu penyakit untuk menentukan prognosis dan terapinya
Dalam perkembangannya pada PA selain pemeriksaan histopatologi dan sitologi, perlu juga pemeriksaan: enzyme histochemistry, Immunohistochemistry, Electron microscopy, Tissue culture, dll.

SEJARAH PATOLOGI
Periode I (400 tahun SM)
Pada masa di mana disebut Speculative philosophy, doktrin roh jahat atau kutukan Tuhan yg menyebabkan penyakit (witch doctor, witch doctrin). Penyakit merupakan pencerminan/refleksi kutukan Tuhan atau roh jahat (mis. Lepra)
Periode II
Deduction from symptoms and signs and morphologic changes
460-355 BC Hipocrates: analisa obyektif hubungan sebab akibat dari penyakit
138-201 Galen: teori humoral, menitik beratkan pada darah
1514-1564 Vesalius: reformis anatomi, hubungan struktur dan fungsi
1624-1684 Sydenham: karakteristik suatu penyakit
1682-1775 Morgagni: menghubungkan penemuan post mortal dengan manifestasi klinik suatu penyakit yg itu merupakan konsep vital dalam PA sehingga dia dianggap sebagai bapak PA
Periode III
The cellular basic of disease
Virchow- bapak celluler pathology. Tidak ada perkembangan dari apapun yg sifatnya de novo ini yg menjatuhkan teori generatio spontaneae.
Conheim- Master experimental of pathology, menekankan hubungan struktur yg abnormal dengan fungsi yg abnormal
Periode IV
Mulai digunakan mikroskop elektron – mempelajari lesi intra seluler_”The intracelluler basic for disease”
Bahan yg diperiksa di Lab PA
Jaringan: hasil operasi, hasil biopsi, hasil otopsi, kerokan, binatang percobaan → histopatologi
Cairan: -cairan tubuh: pleura, ascites, cerebrospinal, kista
- sputum sitologi
- preparat hapusan: vaginal smear, smear nasofaring, AJH, dll
Gambar pemotongan insisi dan eksisi lht di blkg
Fiksasi (pengawetan)
Tujuan:
mempertahankan struktur jaringan (diusahakan agar namapak seperti sewaktu diambil dari tubuh) dan juga agar jaringan tidak membusuk maka dari itu fiksasi harus dilakukan segera setelah jaringan diambil.
Persyaratan ideal untuk cairan fiksasi:
a. bereaksi cepat, mudah menembus/penetrasi ke jaringan
b. bersifat isotonis dengan jaringan
c. tidak bereaksi/tidak mengadakan perubahan mencolok/sedikit mungkin mengadakan perubahan pada sel dan komponennya.
d. cairan fiksasi harus murah karena cairan tsb digunakan secara secara besar-besaran
e. stabil, tidak mudah berubah
f. tidak toksik, aman
Keuntungan fiksasi
1. jaringan akan mengeras sehingga memudahkan pemotongan berikutnya
2. meningkatkan differensiasi optik/seperti daya pisah lensa
3. mengurangi resiko kontaminasi penyakit
Cara kerja cairan fiksasi
Dengan denatursi dan presipitasi protein, kemudian membentuk gambaran seperti spon atau jala yg dpt menjaga keutuhan bentuk dan isi sel.
Faktor-faktor yg mempengaruhi fiksasi
a. ketebalan jaringan
b. jenis dan kandungan yg ada pada jaringan, misal lendir akan menghambat, jaringan lemak perlu waktu lebih lama
c. faktor fisis: Mempercepat fiksasi: digojok , Pemanasan 37-56 ° C
Bahan fiksasi jaringan
 formalin 10% (formalin pekat

0 komentar: