ENDOKRINology
By: Prof.dr. Sri Kadarsih Soejono, M.Sc, Ph.D
Pendahuluan:
Di dalam system tubuh ada yg disebut eksokrin dan endokrin. Yg dimaksud dengan eksokrin di sini adalah substansi yg dihasilkan oleh kelenjar ini mempunyai saluran untuk menyalurkannya sedang substansi yg dihasilkan oleh kelenjar endokrin, tidak ada salurannya sehingga langsung masuk pembuluh darah.
Hormon : substansia yang dibuat oleh kumpulan sel yang untuk menjaga homeostasis dan bekerja pada sel itu sendiri atau sel lain dengan mengikuti aliran darah(melalui pembuluh darah).
Sel target mempunyai semacam reseptor khusus untuk menerima atau memberi rangsangan kepada hormone tersebut sehingga dapat disalurkan.
Macam-macam hormone:
1. Parakrin : hormone yang dihasilkan oleh sel yang sel targetnya disebelahnya / didekatnya
2. Autokrin : hormone yang sel targetnya adalah sel itu sendiri (reseptor hormone ada diluar sel), dan digunakan untuk sel itu sendiri
Hal yang harus diketahui untuk belajar tentang hormone :
1. nama hormone
2. kelenjar/sel yang menghasilkanya
3. target selnya yaitu tempat di mana hormone tersebut bekerja sehingga dia mempunyai reseptor khusus untuk hormon tertentu. Misalnya, kalau hormone tersebut tidak larut dalam lemak maka reseptornya ada di membrane sel sedangkan kalau hormone tersebut larut dalam lemak, maka reseptornya ada di dalam inti sel
ex : reseptor yg terletak di membrane mengubah ATP menjadi CAMP
reseptor yg terletak di dalam inti sel misalnya untuk hormon estrogen, tirosin, insulin dan Vitamin D
4. fungsi di target sel
ex: hormone ADH mengurangi air kencing dengan menyerap air ke dalam sel
5. yang merangsang sekresi hormone tersebut
6. yang menghambat untuk tidak disekresi
ex : osmoreseptor yaitu reseptor yg untuk mengetahui kekentalan darah, letaknya di hipotalamus dekat dengan kelenjar yg menghasilkan hormone ADH
reseptor regangan: untuk menyetop pengeluaran ADH
7. adanya system umpan balik
• positif : hormone tersebut memberi umpan balik yang dapat merangsang sekresi hormone tersebut.
• Negative : feed back yang dihasilkan menghambat kerja hormone tersebut/hormone lain.
Contoh mekanisme system umpan balik:
Pil KB dibuat mirip dengan estrogen dan progesteron, kalau dosisnya tinggi, akan memberikan hasil umpan yang negatif yaitu dengan menyetop pengeluaran estrogen namun bila dosis yang diberikan itu kecil, akan memberikan hasil umpan balik yang positif yang nantinya bisa merangsang banyaknya pengeluaran ovum.
Jadi, pil KB itu memiliki dosis estogren yang besar, untuk bisa menyetop sistem umpan balik, dan target selnya adalah otak. Estogren sendiri langsung bekerja pada DNA.
Kelenjar penghasil hormone ;
1. Hipofisis
2. tyroid
3. parathyroid
4. adrenal
5. pancreas
6. pineal
1. Kelenjar Hipofisis
kelenjar ini berada pada hipotalamus dan terbagi menjadi 2 bagian menjadi lobus anterior & lobus posterior
sekresinya diatur oleh Hipotalamus Relasing Hormone
pada hipotalamus terdapat Neurosekretori (saraf yang dapat menghasilkan hormone) dan pembuluh darah porta (pembuluh darah yang sirkulasinya tidak perlu melewati jantung) yang dapat menghubungkannya dengan Hipofisis.
HIPOFISIS LOBUS ANTERIOR
Dulu orang mengira hipofisis anterior sebagai (master of gland) tetapi ternyata ditemukan bahwa sekresi estrogen dipengaruhi oleh hipofisis inferior dan hipothalamus sehingga julukan master gland itu tidak berlaku
Hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior:
HIPOTHALAMUS
HORMON HIPOFISIS KELENJAR TARGET HORMON SEL TARGET
Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) FSH, LH Organ gonad (kelamin) Estrogren, progesteron, testosteron Ovarium / testis
Tyroid Releasing Hormon (TRH) Tyroid Stimulating Hormon (TSH) Kelenjar tiroid tirosin Sel yg mengalami pertumbuhan (sel tubuh)
Corticoid Releasing Hormon (CRH) Adreno Corticotropin Hormon (ACTH) Korteks adrenal kortison Sel pd korteks adrenal
Growth Hibiting Hormon (GHH) Growth Hormon / Somatotropin Sel pd tulang rawan & tulang panjang
Prolaktin Hibiting Hormon (PHH) Hormon prolaktin Merangsang pertumbuhan jaringan lunak (sel pd jar. lunak)
Growth Hormon pada fetus digunakan untuk pertumbuhan tulang-tulang panjang, cartilago menjadi tulang panjang, dsb. Itu semua terjadi akibat rangsangan dari Growth Hormon, sintesis protein dan juga lipolisis (pembongkaran lemak) setelah lahir.
Kekurangan Growth Hormon sebelum dewasa: kerdil
Kekurangan Growth Hormon setelah dewasa: terjadi gangguan pada sintesis protein dan lipolisis
Kelebihan Growth Hormon sebelum dewasa: gigantisme, namun bisa juga hal itu disebabkan adanya tumor di hipofisis dan hypothalamus.
Kelebihan Growth Hormon setelah dewasa: akromegali (tulang-tulang membesar)
Plasenta juga menghasilkan Growth Hormon, tapi rumus bangun & berat molekulnya berbeda dengan GH ibu, sehingga GH pada plasenta itu memungkinkan anak tumbuh tinggi meskipun ibunya kerdil.
Gilman (seorang peneliti), dia meneliti sample darah yg diambil dari vena porta antara hipothalamus & hipofisis, dia menemukan β-lipoprotein yg mempunyai rumus bangun 91 asam amino → dipotong-potong asam aminonya → didapatkan MSH (Melanosit Stimulating Hormon) dan ACTH yg rantainya saling berhimpitan → terdapat pada penyakit Addison. Penyakit Addison terjadi karena korteks tubuh bisa menghasilkan corticosteroid yg memicu banyaknya sekresi ACTH. Tanda-tana penyakit ini adalah warna kulit yg hitam kelam karena MSH mempunyai rumus bangun yg sama dengan ACTH, sehingga ketika ACTH berlebih, maka pigmen hitamnya juga berlebih.
Selain MSH dan ACTH, ditemukan juga encefalin (bersifat kation) → yg merupakan neurotransmitter pada neurosekretori. Kekurangan encefalin menyebabkan penyakit cataturn (paham kebesaran).
Selain itu jg dihasilkan endofin → neurotransmitter untuk menekan / menghilangkan rasa sakit.
HIPOFISIS LOBUS POSTERIOR
• Tidak mensekresi relating hormone (hormone pelepas) seperti lobus anterior tetapi hanya berisi serabut saraf&badan saraf (granula-granula sepanjang saraf) dan disekresikan ke jalur sitemik
• Hipotalamus membuat hormone ADH (Vasopresin) dan Oksitosin yang kemudian disekresikan melalui hipofisis dan diteruskan ke sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
• Antideuritik Hormon (ADH)
Fungsi: menahan urine untuk keluar dan meningkatkan retensi air dengan mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal.
Dibuat didalam Nukleous Supra Obtik (didalam hipotalamus)
Sel targetnya adalah sel epitel tubulus renalis (bagian yg paling permeable terhadap air).
Yang merangsang adalah osmoreseptor. Karena tubuh dehidrasi sehingga darah menjadi kental (osmolalitas darah meningkat) menyebabkan tekanan darah meningkat (vasopresi) → rangsangan diterima osmoreseptor → hypothalamus memproduksi ADH → dikirim ke sel epitel tubulus ginjal → terjadi retensi air (mencegah air keluar) → tubuh kembali mendapat cairan.
Yg menghambat adalah reseptor regangan di dinding otot atrium di mana pembuluh vena masuk.
Gangguan sekresi ADH antara lain: diabetes insipidus, sekresi ADH kurang, menyebabkan tidak bisa mengatur ekskresi urine
• Oksitoksin hormone
Dibuat di hipotalamus dan merupakan tetesan-tetesan di sepanjang saraf dan dikeluarkan di pembuluh darah di lobus posterior.
Yg merangsang: reseptor renggangan di sekitar mulut rahim. Saat akan melahirkan → bayi akan mendorong uterus dan vagina → reseptor regangan di vagina bekerja (untuk pembukaan) → merangsang hypothalamus → sekresi oksitosin → merangsang sel mioepitel pada lapisan miothelium uterus → otot uterus berkontraksi makin besar→ bayi lahir
Target sel: miometrum (dinding uterus yang mempunyai jaringan otot polos)
Reflek Neuroendrokrin : reflek yang lintasannya disusun oleh saraf dan hormone sehingga terjadi jawaban fisiologis
Fungsi:1. membuat otot uterus terus berkontraksi selama proses persalinan untuk mendorong bayi keluar.
2. menyebabkan kontraksi payudara saat laktasi sehingga mendorong ASI untuk keluar (sel targetnya: sel mioepitel payudara). Yg merangsang adl adanya reseptor taktil.
Yang menghambat persalinan&hormone oksitoksin ;
a. stres
b. panggul kecil & bayi besar
c. meningkatnya hormone esterogen
Pada waktu lahir bayi sudah mempunyai hipothalamus yang sudah masak sedang pada bayi dengan kondisi mikrosefali maupun hidrosefalus, hipothalamusnya belum masak.
Prostaglandi: kondisi yg menunjukkan tingginya kadar estrogen dan rendahnya kadar progesteron. Tingginya kadar estogren ini menyebabkan miometrium penuh dengan reseptor oksitosin, maka kalau oksitosin disekresi, akan terjadi kontraksi. Rendahnya kadar progesteron berdampak pada otot manjadi mudah berkontraksi
Info buat calon ibu: riset menunjukkan bahwa olahraga pada ibu hamil dengan umur kandungan 24-32 minggu menaikkan kadar estogren dan memudahkan dalam menjalani persalinan karena kontraksi yg cukup. Sedangkan pada ibu hamil yg tidak berolahraga, terjadi tingginya kontraksi saat melahirkan yg bisa menyebabkan asidosis pada anak pada anak yg dilahirkan. So, buat calon ibu, bapak juga ding , MARI BEROLAHRAGA
2. kelenjar tyroid
letak : di depan trakea, di bawah sisi laring
keistimewaan : disimpan dulu sebelum disekresi & sintesis tirosin membutuhkan iodium sebagai syarat mutlak untuk bisa menjadi T3 (triido tiroksin) & T4 (tetraiodo tiroksin / sering disebut hormon tiroksin).
Yang merangsang : TSH dari hipotalamus
Trace element yang mepengaruhi biosintesis tirosi: selenium & iodium,sdang yang menghambat : HCN & ARSENAT
Target sel :
1. Saat masih fetus adalah sel saraf terutama yang masih ada di otak & otot skelet. Di sini, jumlah Iod dalam tubuh harus cukup, agar tidak terjadi kretininisme. Pada ibu hamil, pemberian Iod hanya sampai batas anak tidak kerdil dalam artian pertumbuhan otot skelet bagus namun sering pada kasus itu terjadi si anak mengalami kemunduran mental karena sarafnya tidak bekerja dengan baik. Sebelum masuk usia 100 hari, T3 dan T4 bisa masuk lewat plasenta sehingga kelenjar tiroid fetus, harusnya tumbuh dengan baik karena setelah itu, janin hanya akan mendapat asupan iodium dari plasenta. T4 lebih banyak dihasilkan oleh kelenjar tiroid tetapi T3 lebih potensial maka, setelah di target sel, T4 diubah dulu menjadi T3 (butuh enzim) baru kemudian masuk ke dalam sel.
2. Setelah lahir, tyroid masih diperlukan untuk pembuatan myelin agar impuls saraf berjalan dengan cepat. Hal itu dirangsang oleh T3 dan T4. Pada saat dewasa, target sel pada sel tubuh.
Pada awalnya, hypothalamus mensintesis TRH (Tiroid Releasing Hormon) yg memacu sintesis TSH (Tiroid Stimulating Hormon) di hipofisis. Fungsi TSH:
1. memelihara kelenjar tiroid
2. mengaktifkan pompa Iod
3. mensintesis tiroksin
Kekurangan T3 & T4 menyebabkan hipotiroidisme, yg mempunyai tingkatan:
1. primer: kelainan pada kelenjar tiroid yg menyebabkan orangnya merasa dingin, karena kurang metabolisme, menjadi lamban dan malas.
2. sekunder: kurangnya produksi TSH (kelainan di hipofisis lobus anterior), mungkin terhambat karena tumor. Didiagnosa dengan memeriksa kadar TSH, T3 dan T4.
3. tersier: produksi TRH yg da di hypothalamus berkurang
TSH yang terlalu tinggi, dulu, dikatakan hipotiroidisme primer tapi sekarang orang menemukan bahwa tropoblast (sel yg mempunyai plasenta) mempunyai sel target tiroksin, padahal jika dikatakan hipotiroidisme harusnya plasenta tidak bisa tumbuh, dan dapat menyebabkan keguguran. Dan, pada kondisi plasenta yg tidak bisa tumbuh ini, kadar TSH belum tentu tinggi.
Tiroksin ada enzimnya: iodinase, yg kerjanya diganggu oleh sianidae (HCN) dan arsen (yg banyak terdapat di tanah dan air di daerah pegunungan). Iodium untuk bisa menjadi T3 dan T4 harus ada selenium agar enzim bekerja dengan baik.
Sumber utama Iod adalah dari makanan-makanan laut, kalau Iod di garam cuma ditambahkan saja.
Kelebihan Iod menyebabkan hiperiodinisme yaitu kondisi di mana Iod melekat pada hepar, paru,lien dan organ2 lainnya sehingga menggangu kerja organ tsb
Eutiroid: pembesaran kelenjar tyroid karena terlalu sering mengkonsumsi makanan yg mengandung Goitrin (substansia yang terdapat pada kubis-kubisan yg merangsang pembesaran kelenjar tiroid)
Hipertiroidisme: terjadi karena auto imun (imunitas seseorang mengganggu sintesis tiroksin), belum tentu terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Gejalanya:
1. tremor, metabolisme tinggi, kurus, kurang nafsu makan, tekanan darah tinggi, aretemia (jantung berdebar-debar)
2. pembesaran bola mata (eksotalmus) karena di belakang mata ada jaringan tambahan
3. terganggunya reabsorpsi Na sehingga di urine banyak terdapat Na
Tirotoksitosis: keracunan tiroid karena hipertiroidisme dengan kelenjar membesar. Bisa jadi yang mengalami ini meninggal karena keracunan tiroksin.
Kretinisme: diakibatkan karena kekurangan tiroksin (hipotiroidisme) saat masih kecil.
Mixodema: kondisi hipotiroidisme pada orang dewasa, tandanya → mukanya seperti bulan purnama, orangnya lambat.
3. kelenjar parathyroid
o letak : di bagian belakang kelenjar tiroid (dibagi jadi: kanan-kiri-bawah-atas)
o hormonnya: paratiroid, langsung disekresi, tanpa disimpan.
o fungsi : untuk mempertahankan kalsium dalam darah tetap (8-11 mg %), agar tidak kelebihan dan kekurangan, (homeostasis).
o Yang merangsang sekresinya: Calsium, karena dengan turunnya Ca dalam darah, maka diperlukan hormon paratiroid untuk menaikkannya dengan cara membongkar Ca tulang dan mengatur kadar dan metabolisme Phosphat.
o Sel target:
1. Osteoklas : untuk membongkar Ca tulang sehingga kadar Ca di CES meningkat.
2. Osteoblas : untuk menyimpan kelebihan Ca dari CES ke tulang. Cara kerjanya: Ca dlm CES berlebih → sel C di folikel kelenjar tiroid menghasilkan calsitonin → osteoblast aktif → membawa Ca dalam darah untuk kalsifikasi (osifikasi).
3. Ginjal (pada tubulus renalis) : pada sel epitel tubulus renalis sangat permeable terhadap Ca,jika terdapat hormone parathyroid akan terjadi retensi kalsium.
4. Usus: terjadi pengaktifan Vit D (karena rangsangan hormon paratiroid) untuk mempermudah penyerapan Ca dari makanan karena pada epitel usus terdapat reseptor vit D, dan dengan adanya Vit D juga menaikan alkali Phosfate, ATP ase, & Ca binding Protein. Pada konsumsi Ca dengan kadar tinggi dapat menyebabkan adanya gen tertentu yg dpt membuat reseptor vit D di usus hilang dan Ca tidak dapat diserap. UV mengubah provitamin D menjadi vitamin D yg belum aktif.
o Hipoparatiroidisme (penyakit Inggris): menurut eyang Guyton adl kondisi dimana sekresi hormone paratiroid tidak mencukupi sehingga reabsorpsi osteositik dari kalsium yg dapat bertukar akan menurun dan osteoklast menjadi inaktif seluruhnya. Akibatnya reabsorpsi tulang menjadi sangat tertekan sehingga kadar Ca dlm tubuh menurun, namun krn Ca & P tidak diabsorpsi dari tulang, maka tulang biasanya tetap kuat. Tapi, menurut Ibu Sri Kadarsih, hal itu terjadi karena anak-anak kurang vit D (kurang pengaktifan dari sinar UV) sehingga tulang menjadi lunak, dan karena anak-anak itu harus disuruh berjalan maka tulangnya akan bengkok menjadi X atau O yg disebut dengan penyakit rakhitis (bengkoknya kaki krn kurang vit D & kurang kalsifikasi)
o Hiperparatyroidisme: sekresi hormone paratiroid yg berlebihan dan tdk normal menyebabkan aktivitas osteoblastik berlebihan sehingga Ca dalam CES meningkat konsentrasinya (penyebab: tumor)
o Osteomalasia: Terjadinya deformitas pada matrik tulang (tidak adanya klasifikasi pada tulang) dikarenakan absorpsi osteoblastik berlebihan dalam tulang sehingga pembuatan matriks tulang tidak sempurna. Biasanya terjadi karena kelainan gen. Pada orang dewasa merupakan penyakit RICKETS
o Osteoporosis: Terjadi pembongkaran Ca dari tulang secara berlebihan, sehingga tulang menjadi rapuh (kebanyakan terjadi pada lansia). Pada osteoblast terdapat reseptor estrogen, jadi kerja osteoblast, perlu estogren, namun pada wanita lansia produksi estrogen menurun sehingga kerja osteoblast menurun juga, so osteoporosis dong.
4. kelenjar adrenal
o Letak : di atas ginjal
o Terdiri dari 2 jaringan (medulla adrenal & korteks Adrenal)
MEDULA ADRENAL
Semula kelenjar adrenal merupakan ujung saraf simpatik yang termodifikasi menjadi kelenjar endokrin. Sekresi kelenjar ini terjadi karena adanya implus saraf simpatik menuju adrenal
Hormon yang dihasilkan adalah:
Hormone non arenalin:
Pada bagian medulla adrenal ini dihasilkan 20% non adrenalin dalam tubuh (yang 81% dibuat oleh ujung2 saraf andregenik sebagai neurotransmitter). Sel targetnya hampir seluruh alat kardioresperasi dan otak.
Hormone adrenal:
Pada bagian medulla adrenal dibuat 80% dari jumlah seluruh adrenalin dalam tubuh (yg 20% dibuat oleh ujung-ujung saraf andregenik). Sel targetnya adalah ujung saraf, otot skelet dan usus. Pada otot skelet, adrenalin berfungsi untuk membongkar glikogen menjadi glukosa darah. Selain itu juga berfungsi pada 2f (fraid&fright) yaitu dengan melakukuan glikolisis.
KORTEKS ADRENAL
Korteks adrenal memproduksi hormone steroid (hasil sintesis kolesterol steroid yang semuanya mempunyai rumus kimia sama, tapi strukturnya sedikit berbeda dan fungsinya juga berdeda)
Kortek adrenal mempunyai 3 zona ;
Zona glomerulus
Merupakan lapisan terluar dan paling tipis. Menghasilkan hormon aldosteron yg termasuk mineralo kortikoid (nama bagi hormone yg khususnya mempengaruhi elektrolit CES, terutama Na dan K). Sel targetnya adl sel epitel tubulus renalis. Fungsi: mempengaruhi ion-ion Na & homeostasis tekanan darah
Aldosteron & rennin plus angiotensin berguna untuk retensi Na, caranya:
Na (higroskopis) mudah menarik air sehingga volume CES menjadi naik → tekanan darah seluruh sistemik naik→ manghambat sekresi rennin → ketika tekanan menurun, rennin disekresi sehingga menyebabkan angiotensin menjadi → angiotensin I, dengan ACE (Angiotensin Convert) menjadi → angiotensin II yang menyebabkan fase kontriksi pembuluh darah → tekanan darah naik→ rangsang sekresi aldosteron
Factor yang mempengaruhi aldosteron:
-peningkatan konsentrasi ion K dalam CES
-peningkatan aktivitas system rennin angiostesin.
-jumlah konsentrasi Na dalam CES
-hormon ACTH dari hipofisis anterior
Zona fasikula
Merupakan lapisan tengah yang menghasilkan hormone kortison / kortikosteroid (satu2nya hormone yang dirangsang oleh ACTH dan merupakan glukokortikoid yang dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah melalui glikoneogenesis)
Fungsi :
1. mempertahankan homeostasis CES dan CIS
2. membongkar glikogen hati menjadi glukosa darah
3. merangsang respirasi sel (fungsi utama)
4. mengurangi alergi karena ikut mengatur keseimbangan histamine dalam reaksi alergi.
5. menekan inflamasi dengan cara membuat membran sel menjadi kurang permeable
Sel target : hampir semua badan sel. Defisiensinya menyebabkan penyakit Addison karena umpan balik ke otak berkurang sehingga CRH tetap merangsang produksi ACTH, akibatnya ACTH berlebih.
Untuk orang yg sering stres. Saat stres sekresi CRH terangsang → merangsang ACTH → banyak sekresi kortison → respirasi jadi baik → stres hilang.
Zona Retikularis
Merupakan zona terdalam dan menghasilkan hormone seksual: androgen (paling banyak), esterogen, progesterone, testeron.
Androgen : hormone yang merangsang tanda-tanda kelamin sekunder pada pria melebihi testeron. Pada wanita, jika androgen meningkat (biasanya karena tumor) maka akan terjadi maskulinasi.
Estrogen : pada wanita yang menaupause yang suka beraktivitas, horman ini disebut Estrogen Ekstraglandular. Pada pria jika terjadi kelebihan hormone ini akan menyebabkan Ginekomatis (pembesaran payudara karena adnya tumor pada testis)
5. kelenjar pancreas
Letak : di bawah lambung, tepatnya di belakang doudeneoum (sebelha kiri)
Pancreas terdiri dari pulau langerhans & sel intertestial (bagian asini)
Asini
merupakan kelenjar esokrin di sel intertistial. Mensekresi getah pencernaan yang menghasilkan enzim-enzim maltase, lipase, peptidase untuk membantu pencernaan di duodenum. Produk yd sihailkan disekresikan melalui duktus pankreatikus.
Pulau-pulau Langerhans : merupakan bagian kelenjar esokrin, terdiri dr 3 bagian :
a. Sel beta : mencakup 60% dari seluruh sel. Letak : bag. tengah setiap pulau. Mensekresikan insulin
b. Sel alpha : mencakup 25% dari bagian sel. Mensekresi glukagon. Merangsang pembongkaran glikogen dalam hati
c. Sel delta : Mensekresi somatostatin (menekan sekresi growth hormone) funsinya untuk mempertahankan keseimbangan gula darah dan menekan GH
Hasil sekresi ketiga sel tersebut berfungsi untuk mempertahankan gula darah (80-120).
Insulin
Sel target: sel lemak, sel hati, sel otot skelet. Sel target punya transpoter untuk mengambil insulin.
Insulin dibuat dari prepoinsulin yang diubah oleh peptide C menjadi insulin.
Fungsi: memasukan gula darah ke dalam sel.
Reseptor di permukaan membrane sel, cara memasukanya bukan dengan mengaktifkan adenilatsiklase ataupun CAMP, melainkan dengan merangsang GLUT-4 (transporter glukosa).
Di otak terdapat GLUT-1 untuk transport gula tanpa insulin. Selain di otak,sel yang dapat dimasuki gula tanpa insulin adlh periosteum.
Yg merangsang sekresi insulin adl tingginya kadar gula dalam darah.
Diabetes Mellitus: merupakan gangguan penyakit yang disebabkan karena gula tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga kadar gula di dalam darah tinggi.
Ada 2 macam DM :
DM tipe 1
90% keturunan
terjadi ketergantungan insulin karena tubuh kekurangan insulin Ex : rusaknya kelenjar prankreas.
Orang yang menderita tipe ini lebih cepat laper, dan hidupnya tergantung dengan insulin
DM tipe 2
karena ada kolesterol di membrane sel sehingga air yang larut karena gula tidak bisa masuk, karena ada kolestrol yang membuat insulin berkurang.
Kurang reseptor insulin sehingga penderita tidak mengalami ketergantungan insulin,
Tanda-tanda DM ;
polidipsi : ingin minum terus karena osmolaritas darah naik
poliurine :sering kecing, karena terjadi diuresis osmotika (diuresis krn urine kental) hal ini dilakukan untuk mengeluarkan gula yg berlebih
polivagi : ingin makan terus menerus karena sel di sekitar pusat lapar tidak pernah mendapat gula .
Glukagon : membongkar glikogen hati menjadi glukosa. Kerjanya antagonis dengan insulin.
6. kelenjar pineal/epifisis
• letak : otak, dalam ventrikel (kecil seperti cemara) dekat corpus
• fungsi : menghasikan secret interna untuk membantu pancreas dan kelenjar kelamin, selain itu juga menghasilkan melantonin (secret untuk proses penuaan sebagai pengatur umur sel → dgn proses apoptosis)
Tambahan:
Sel β pancreas punya reseptor GLUT 2 yg jika kdr gula tinggi, mk dia aktif memasukkan gula dari CES ke sel beta pancreas untuk masuk siklus Kreb dan menjadi ATP.
Obes: jaringan lemak (>38 % dari normal) mempunyai molekul kolesterol di dalam lipid bilayer sehingga air tidak bisa masuk ke membrane sel dan menurunkan jumlah reseptor insulin yg menyebabkan gula tidak bisa masuk. Hal ini bisa memicu terjadinya DM tipe II. Makanya bagi yg merasa gemuk, ayo sadar diri dengan banyak olahraga, krn OR bisa membuat reseptor insulin tambah banyak
Orang yg DM, dia membongkar deposito KH, protein dan yg lebih bahaya adl bongkar deposito lemak krn hal itu bisa nyebabin meningkatnya free fatty acid dan keton bodies yg bisa membuat penderita menjadi koma krn asidosis.
Di jaringan yg banyak vaskularisasi → jaringan mati karena endotel kapiler di daerah vaskularisasi mempunyai cekungan (cavioli), pd org normal cekungan itu untuk menangkap hasil metabolit yg nantinya dibuang, namun pd penderita DM, cekungannya itu penuh dan hasil metabolit yg ada di situ tiak bisa dibuang sehingga makanan tidak bisa lewat → makanan tidak bisa masuk ke jaringan → maka akan terjadi retinopati (pada mata), nefropati (di ginjal), neuropati (di saraf), meokardiopati (di jantung)
0 komentar:
Posting Komentar